Wara-wiri dapat untung usaha laundry kiloan malah buntung. Simak kejadian ini agar tidak terulang di tempat laundry Agan. Setelah baca, t...
Wara-wiri dapat untung usaha laundry kiloan malah buntung. Simak kejadian ini agar tidak terulang di tempat laundry Agan. Setelah baca, terapkan SOP ya!
Sumber bacaan: Kompasiana
Ini cerita teman yang dicurhatkan kepada saya, kejadiannya sekitar seminggu yang lalu. Baru kali ini kejadian selama tinggal di Jogja, tragedi laundry kiloan (koq kayanya lebay yah) Hari jumat, teman saya menaruh cuciannya sekitar 7 kg lebih dikit, yang menerima cucian tersebut orang biasanya. Bisa dibilang ini ke-5 kalinya dia melaundrykan ke tempat tersebut.
Teman saya sendiri merupakan penghuni baru di wilayah ini, pindah rumah kontrakan dari Blimbingsari ke jakal km 10.
Setelah ditimbang, dikasih nota lalu diberi tahu besok sabtu bisa diambil.
Berhubung teman saya belum dapet uang maka ia pun tidak mengambilnya atas hari yang dijanjikan, ia mengambilnya sekitar seminggu kemudian.
Nah ketika ia ingin mengambil dengan menunjukan nota. Setelah dicek, kata yang jaga laundry, baju atas nama Mr.X sudah diambil semuanya yah ? sekarang mau mengambil sisanya. Soalnya kemarin baru bayar 20rb dari total 24rb. Teman saya jadi bingung.
Pada hari itu yang jaga ibu tua dan anak laki-laki, bukan mbak yang nerima minggu lalu.
Temen saya bilang, saya belum pernah mengambil sama sekali. Buktinya ini, sambil menunjukkan nota. Ibunya pun mencari-cari lagi cucian atas teman saya tersebut. Tidak ketemu, lalu dia bilang nanti saya telepon dulu anak saya yang perempuan yang menerima cucian teman saya kemarin.
Tidak berapa lama, mbak itu datang. Lalu mbak itu menjelaskan, katanya baju teman saya itu sudah diambil sama sodaranya mas. Padahal teman saya tidak menyuruh sapa-sapa. Lalu teman saya tanya, emang dia bawa nota ? dia tidak bawa nota mas, kata mbak itu. Makanya saya suruh telepon mas. Teman saya berfikir engga masuk logika amat. Terus emang mbak tahu kalau itu saya yang nelpon ? koq mudah banget percaya, kata temen saya. Dia tidak bisa jawab apa-apa.
Saya ada bukti nota, kata teman saya kesal. Terus gimana nih ?
Akhirnya cucian sebanyak 7 KG itu dianggap hilang, dia menyuruh teman saya menghitung berapa kerugian atau nilai pakaian yang ada dicucian tersebut. Teman saya memperkirakan ada 1juta, soalnya celana jin 2, jaket jin 1, kemeja kuliah ada 4, dan kaos-kaos.
Mbak yang itu kaget dengan nilainya dan ia menego (saya ketawa denger cerita ini dari temen saya). Sempat alot, teman saya engga mau. Soalnya itukan kesalahan kalian. Tapi ketika ibu tua pemilik laundry yang berbicara kepada teman saya, teman saya jadi engga tega juga. Dia minta turun, sambil menjelaskan omset laundry kita ini sebulan juga tidak sampai segitu.
Teman saya minta 650rb, dia turun lagi 400 plus bonus nyuci gratis 5 kali. Teman saya minta 500. karena engga enak lagi sama ibu itu, akhirnya diambil jalan tengah jadi 450rb.
Selesai sudah perkara. Teman saya masih sedikit kesal.
Untungnya (entah untung apa engga nih) sisa cucian yang belum diambil berupa celana dalam dan kaos dalam. Sumpah saya disini ketawa ketika teman cerita itu. Dalam hati berkata, ya ampun pakaian “pribadi” pun di laundry kan.