Jangan sampai dialami oleh saya guys , niatnya untung mendapatkan komisi malah akhirnya hasilnya zonk tanpa mendapatkan uang sepeserpu...
Jangan sampai dialami oleh saya guys, niatnya untung
mendapatkan komisi malah akhirnya hasilnya zonk tanpa mendapatkan uang
sepeserpun. Kerjasama yang dijanjikan
dapat bagian sekian persen, ditunggu-tunggu sampai setahun hampa. Sudah itu properti
perlengkapan dan peralatan laundry banyak yang rusak, sedih sekali.
Hal ini bermula ketika saya berkenalan dengan seorang bapak-bapak.
Sudah cukup tua sih. Singkat cerita saya serahkan barang atau properti meliputi
peralatan dan perlengkapan laundry seperti mesin cuci front loading dan top
loading, setrika uap kapasitas 25 liter, mesin pengering konversi, rak, meja
vakum, atk, chemical dan lainnya. Bodohnya saya serahkan barang tersebut tanpa
pakai tanda terima
.
Awalnya saya standby di outlet laundry sebelum ada karyawan
baru dan mengajarinya mulai dari cara menerima tamu, menimbang, menghitung
pakaian, mencuci, menyetrika dan packing. Owner-nya malah saya ajarkan ilmu
marketing seperti pentingnya media sosial, website dan bagaimana cara membuat
iklan yang menjual. Sudah ada dua orang silih berganti yang masuk jadi karyawan
laundry.
Ketika sudah ada orang, saya lepas dan tentu saya mencari
peluang bisnis dan masih di inti dan menyerempet yakni chemical laundry. Agak
buta waktu itu karena tidak ada dasar sama sekali cara membuat sabun laundry,
perfum, softener apalagi pelicin setrika. Bermodal 100 ribu mendapat kursus
deterjen laundry murah. Dari sinilah dikembangkan dan bisa tahu hal.
Dari sini malapetaka terjadi. Karena tidak ada perjanjian
dari awal, bingung saat usaha laundry berjalan. Saya pikir minta jatah 60
persen karena kan peralatan dan perlengkapan laundry punya saya. Kontrakan dan
operasional nanti dipotong. Waktu itu teman tersebut tidak setuju. Dia minta
bagian 70 persen dengan pertimbangan menurut saya tidak masuk akal. Saya waktu
itu menolak, saya minta peralatan dan perlengkapan laundry dibayari saja. Dari sini dead lock,
tidak ada titik temu.
Saya berpendapat dibayari saja karena peralatan dan
perlengkapan laundry sudah dipakai dalam jangka waktu sekian bulan dan yang
bikin kesal mesin pengering terbakar dan talinya rusak. Saya harap ada
perbaikan, tapi setelah diganti komponen masih rusak lagi. Dari sini berawal laundry
mulai goyah karena banyak cucian tapi tidak bisa mengeringkan apalagi waktu itu
musim penghujan.
Lama saya tidak menengok outlet laundry, mungkin sudah
sekian bulan. Saya tanya kepada rekan atau teman yang saya ajak kerjasama
laundry pada awal mula. Jawabannya mengejutkan bahwa laundry sudah empat hari
tutup. Alasannya tidak ada karyawan dan istri sibuk. Perlu diketahui istri dari
rekan ikut mengelola laundry. Dan ini jadi cikal bakal dia buka laundry sendiri
dan mengaku usaha laundry sudah tutup lama.
Sudah cukup bersabar saya mengahadapi rekan bisnis laundry
model begini. Pernah saya minta uang sedikit saja untuk keperluan anak saya
masuk sekolah. Pada awalnya iya mau mengusahakan pada tanggal sekian dan dia
bilang oke mau diusahakan. Ternyata meleset. Saya sangat kecewa sekali. Dan
rupanya mungkin sudah karakter dia dari dulu untuk berbuat ingkar janji.
Belum lama saya bertandang ke rumah dia. Pindah! Saya
benar-benar sempat down waktu itu dan mengapa dia tidak bilang sudah tidak
berada di tempat tersebut. Tentu saya waswas ke mana peralatan dan perlengkapan
laundry tersebut. Pesan whatsapp pun tidak dibalas.
Akhirnya ketemu istrinya sih. Dia lagi menggosok pakaian.
Rupanya pakaian punya pelanggan. Dari situ saya sedikit marah dan emosi.
Katanya laundry sudah lama tutup tapi masih terima laundry pakai nota cetakan
sendiri. Lagi pula masih ada plank papan nama kok di pinggir jalan, Dan saya
tanya tetangga masih buka laundry. Keterangan dan fakta bertolak belakang.
Pada akhirnya perselisihan meruncing. Pada tituik nadir,
rekan tersebut membawa peralatan dan perlengkapan laundry sewaktu saya serahkan.
Tidak utuh dan ada beberapa catatan karena barang yang dikembalikan tidak
sesuai sewaktu barang tersebut dibawa satu tahu yang lalu. Mesin cuci yang satu
tidak bisa membuang air, mesin pengering sudah tidak berfungsi.
ATK (alat tulis kantor) semisal lakban, sprayer, spidol,
nota, pena, kalkulator dan timbangan digital tidak kembali. Bahkan chemical
seperti parfum dan deterjen juga tidak diantar. Saya sempat kesal juga. Selama
setahun penuh, beginikan perlakuan terhadap teman? Profit yang ingin didapatkan
malah dapat barang bangkai.
Olah karena itu saya menyerukan, kalau ada yang ajak
kerjasama pilihlah rekan yang amanah. Yang tidak mau menang sendiri. Jangan
lupa lakukan perjanjian di atas materai kalau bisa dengan notaris. Hal ini
untuk menghindari dari kerugian yang kita alami. Cukup saya aja. Salam kucek.